Jumat, 02 Januari 2009

PLTP MATALOKO

Daya Listrik di PLTP Mataloko Turun



Ditulis oleh Hans
Kamis, 18 September 2008 20:14
Kupang, NTT Online - Daya listrik Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko di Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) turun dari 2,5 MW menjadi 1,5 MW. Penurunan ini disebabkan terjadi penurunan uap listrik sehingga tidak mampu menggerakan turbin pembangkit listrik yang telah didesain untuk kekuatan 2,5 MW, kata General Manager PT. PLN (Persero) Wilayah NTT, Ir. Amir Rosidi, di Kupang, Kamis.

PLTP Mataloka sebelumnya sudah dijadwalkan beroperasi pada akhir tahun 2007 lalu, tetapi karena masalah penurunan tekanan listrik sehingga rencana itu masih tertunda sampai saat ini.
"PLTP Mataloko belum bisa dioperasikan karena masalah uap dan tekanan listriknya mengalami penurunan sehingga tidak mampu menggerakan turbin yang telah didesain untuk kekuatan 2,5 MW," katanya.
Menurut dia, turbin penggerak tenaga listrk ini harus didesain ulang untuk disesuaikan dengan tekanan listrik agar PLTP itu bisa segera difungsikan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Untuk keperluan desain ulang turbin ini , kata dia, saat ini pihaknya masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan Kementrian Sumber Daya Energi terhadap masalah yang terjadi di PLTP Mataloko.
Untuk PLTP Ulumbu di Manggarai, ujung barat Pulau Flores, kata dia, masih dalam proses pembangunan dan diharapkan sudah bisa selesai paling lambat 2010 mendatang.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Propvinsi NTT, Yohanes Bria Seran mengatakan, keberadaan PLTB Mataloko dan Ulumbu sangat penting artinya bagi upaya mencukupi kebutuhan masyarakat akan energi listrik di NTT, khususnya Pulau Flores.
PLTB Mataloko yang berpusat di Kabupaten Ngada, direncanakan akan mengekstrak energi dari sumur MT-3 dan MT-4 serta kemungkinan juga dari sumur MT-2 dengan kapasitas pembangkit maksimal 5 MW.
Dengan beroperasinya kedua pembangkit ini, maka daerah di Flores bagian tengah ke arah barat tidak lagi mengalami kesulitan listrik seperti yang terjadi selama ini, kata Bria Yohanes.
Dia menambahkan, ada potensi panas bumi di Ende dan juga di Atadei, Lembata yang saat ini sedang dalam pengeboran. Jika empat titik ini beroperasi seluruhnya, maka masalah listrik di seluruh Pulau Flores bisa teratasi. antara

Tidak ada komentar: